Pagi itu pelajaran olahraga di kelasku, tidak seperti biasanya, aku yang selalu semangat menghadapi pelajaran favoritku ini, untuk hari ini rasa itu hilang yang ada hanya rasa malas dan letih. Ketika aku melamun melihat anak-anak lain berlatih basket, tiba-tiba aku dikagetkan oleh suara teman di belakangku
"Hey, hayu kita maen basket, ngelamun aja, kita sekarang disuruh bikin 2 tim untuk tanding sama pak guru, ayo kamu masuk tim aku, kurang satu ni"
Dengan malas aku menimpali
"Hadoh, aku males ah, kali ini aku ga ikut maen ya"
Temanku merajuk
"Ayo dong, tumben kamu males, biasanya paling semangat, ayo lah kurang satu ni"
Walau malas dan ragu, akhirnya kupaksakan main juga. Setelah 15 menit permainan tiba-tiba
"brukkkkkk"
aku terjatuh, dan saat jatuh itu aku serasa baru terbangun dari tidurku, setengah sadar.
Kakiku terkilir, nyeri luar biasa, penyembuhan kakiku itu membutuhkan waktu hampir sebulan.
Setelah kejadian itu aku sadar, bahwa hal yang meragukan akan berakibat tidak baik untuk diri dan lingkungan.
Kejadian dari rasa ragu itupun dialami temenku ketika aku beranjak dewasa. Saat itu bos ku mengadakan syukuran ulang tahunnya, mobil kantor tidak bisa menampung kami semua, jadi terpaksa harus ada orang yang membawa mobilnya untuk menampung teman-teman lain.
Satu temenku akhirnya diminta untuk membawa mobil, dia malas membawa mobil sebenarnya, tapi karena dirayu temen-temen lain, akhirnya dia bawa juga mobilnya.
Alhamdulillah kami sampai ke tempat makan dengan selamat, kami makan disana, ngobrol dan ketawa sana sini, tak terasa jam sudah menunjukkan waktu kami masuk kerja kembali, kami pun pulang.
Temenku si pembawa mobil pulang duluan, 10 menit kemudian saya menerima telepon dari temenku itu bahwa dia mendapat musibah kecelakaan. Innalillahi Wa Innailaihi Rojiun, untung temenku dan penumpang mobil tersebut tidak ada yang terluka, hanya mobil saja yang penyok di bagian depan.
Satu lagi pelajaran yang dapat saya petik dari kisah di atas, bahwa ketika ragu, tinggalkanlah atau teguhkan hati untuk melakukan itu.
Karena ketika ragu, seluruh anggota badan kita akan merefleksikan keraguan kita tersebut, menjadikannya setengah hati dalam melakukan segala sesuatu, dan segala sesuatu yang dilakukan setengah hati pasti hasilnya tidak akan maksimal. Maka KETIKA RAGU, TINGGALKANLAH.
Sumber