Wanita yang ingin hamil dan memiliki bayi harus merawat gigi mereka, klaim para ahli. Penyakit gusi secara signifikan dapat menunda kemungkinan hamil, sebagaimana ditemukan oleh para spesialis kesuburan.
Dalam studi pertama mengenai topik ini, para peneliti menemukan wanita yang menderita penyakit gusi membutuhkan tambahan dua bulan untuk hamil dibandingkan mereka yang memiliki gigi dan gusi yang sehat.
Rata-rata dibutuhkan waktu sekitar tujuh bulan untuk hamil bagi mereka yang memiliki kebersihan mulut yang buruk, tapi hanya lima bulan bagi mereka yang menyikat gigi dan membersihkan dengan menggunakan benang gigi secara benar.
Penyakit gusi – atau penyakit periodontal pada tingkat kronis – disebabkan oleh penumpukan plak. Hal ini menyebabkan bau mulut dan gusi berdarah, dan jika tidak diobati, akan menyebabkan gigi berlubang, gusi surut dan copotnya gigi.
Pendarahan gusi disebabkan oleh kegagalan untuk menyikat gigi dengan benar sehingga memungkinkan hingga 700 jenis bakteri masuk ke dalam aliran darah.
Belumlah jelas bagaimana penyakit gusi bisa memicu masalah kehamilan, namun gusi yang terinfeksi dapat melepaskan bahan kimia inflamasi, yang mengaktifkan sistem kekebalan tubuh dan membuat lapisan rahim meradang. Hal ini dapat mempengaruhi implantasi telur yang dibuahi.
Para ahli di University of Western Australia di Perth yang melakukan penelitian ini mengatakan penundaan kehamilan itu mirip dengan yang ditimbulkan oleh obesitas.
Peneliti utama profesor Roger Hart berkata, "Untuk pertama kalinya penyakit periodontal dikaitkan dengan ketidakmampuan untuk hamil. Para wanita harus didorong untuk berkunjung ke dokter gigi untuk mengobati penyakit gusi mereka sebelum mencoba untuk memiliki bayi. Pengobatannya tidaklah sulit, biasanya memerlukan tidak lebih dari empat kali berkunjung ke dokter gigi. Lebih dari seperempat wanita hamil memiliki penyakit gusi dan ada bukti penyakit gusi terkait dengan keguguran, kelahiran mati dan kelahiran prematur."
Para peneliti meneliti hampir 4.000 wanita yang hamil 12 minggu. Sebanyak 26 persen dari mereka dikonfirmasi memiliki penyakit gusi.
Para peneliti menemukan keterlambatan hamil di antara mereka yang berusia 35 tahun ke atas, mereka yang merokok dan menderita obesitas – dengan faktor resiko yang sudah diketahui. Namun ada tingkat yang lebih tinggi dari penyakit gusi – satu dari tiga wanita – membutuhkan waktu lebih dari satu tahun untuk hamil.
Dari mereka yang memiliki gusi sehat, hanya satu di antara empat wanita yang membutuhkan waktu untuk hamil lebih dari setahun, seperti yang dilaporkan European Society of Human Reproduction and Embryology.
Profesor Hart mengatakan ada juga bukti bahwa penyakit gusi pada pria dapat menimbulkan gangguan pada kualitas sperma mereka. "Saya menyarankan kepada setiap pasangan yang ingin memulai sebuah keluarga untuk mengunjungi dokter gigi terlebih dahulu," ujarnya.