1. Mark Zuckerberg (28 tahun)
Mark Zuckerberg menjadi langganan headline berbagai surat kabar di dunia. Meski baru berumur 28 tahun, dia telah menjadi CEO perusahaan senilai US$ 56 miliar, yakni Facebook.
Pamor Facebook terus meroket. Lalu lintas situs ini mampu mengalahkan kombinasi lalu lintas dari Google, Yahoo, youTube, Microsoft, dan Amazon.
Apa yang anak ajaib ini perlu capai tahun ini?
Dia harus mulai mematangkan diri karena beberapa langkah bisnisnya dianggap praktis, seperti pembelian instagram tanpa berkonsultasi dulu dengan berbagai pihak. Zuckerberg juga harus menghadapi berbagai reaksi atas isu privasi pribadi di Facebook. Kita akan melihat apakah Zuckerberg akan menjadi Jeff Bezos atau Jerry yang berikutnya.
Setiap pemimpin dipastikan akan menghadapi masalah yang sama, termasuk Zuckerberg. Nilai perusahaan, kekayaannya dan umur tidak akan membuat dia kendur. Banyak pihak akan terus mengkritisi segala tindak tanduknya. Apakah itu hal yang melanggar privasi atau monopolistik.
Beberapa pihak menilai Facebook tidak lagi memiliki inovasi. Hal tersebut yang akan membuat pekerjaan Zuckerberg menjadi lebih berat.
2. Marissa Mayer (37 tahun)
Tahun ini mata dunia akan tertuju kepada Marissa. Semua pihak penasawaran apakah dia dapat membalikkan kondisi Yahoo yang sedang semrawut.
Meski kondisinya tidak cukup baik, Yahoo memang masih menjadi situs utama di dunia dengan jumlah 60 juta pengguna per bulan. Namun skala tersebut masih kalah dibandingkan dengan Facebook dan Google karena Yahoo sepertinya tidak mengetahui banyak perihal penggunanya. Hal utama yang menjadi persaingan kuat dengan situs lain.
Bagaimanakah langkah Marissa sejauh ini?
Sejauh ini, sepak terjang perempuan berambut pirang ini cukup baik. Salah satunya perihal penunjukkan Henrique DeCastrokolega yang pernah bekerja dengannya saat masih di Googlesebagai langkah mengembalikan reputasi Yahoo sebagai pemimpin teknologi. Pembenahan Flickr, situs berbagi foto Yahoo, juga telah diterima dengan baik.
Meski demikian, Marissa akan tetap menghadapi tantangan. Pengawasan dirinya akan lebih ketat, karena dia seorang wanita berumur 30 tahun. Terlebih lagi dia memiliki bayi. Pertanyaan muncul, kemampuan dia membagi antara kehidupan keluarga dengan pekerjaan. Hal ini yang tidak ditemukan pada pimpinan lelaki.
3. Jack Dorsey (36 tahun)
Dorsey terlahir sebagai pencipta enterpreneur. Ia mendirikan platform media sosial yang penggunaannya berhasil mengubah dunia, menggulingkan pemerintah, dan mengubah cara orang berkomunikasi.
Anda juga kagum atas keberanian usaha barunya yakni Square. Paket aplikasi yang memungkinkan pedagang memproses kartu kredit dan melacak arus kas mereka pada ponsel yang terdaftar. Bagi konsumen, ini adalah cara pembayaran termudah dengan memakai aplikasi pada ponsel mereka.
Kesulitan pada aplikasi ini adalah membutuhkan kepercayaan pedagang dan konsumen untuk menggunakan produk Anda. Hambatan lain persaingan ketat dengan aplikasi sejenis seperti Paypal, Intuit, dan AT & T, T-Mobile dan Verizon yang telah bergabung untuk memproduksi sendiri sistem pembayaran mobile mereka, yang disebut Isis.
Apa yang dia lakukan sejauh ini?
Dia bisa mengumpulkan banyak uang, termasuk dari Marissa Mayer, salah satu angle investor yang dimilikinya. Perusahaannya pun bernilai US$ 3 miliar. Square sudah memproses transaksi pembayaran hingga US$ 8 miliar. Dia mencetak kemenangan besar dengan mencapai kesepakatan dengan Starbucks untuk menangani sistem pembayaran mobile mereka. Jika Square berhasil menjadi platform pembayaran mobile, akan menjadi besar.
4. Phil Libin (40 tahun)
Phil Libin mungkin CEO paling diremehkan di Silicon Valley. Perusahaannya adalah Evernote, sebuah situs aplikasi yang membantu Anda menyimpan apa pun sebagai pengingat.
Bagaimana Evernote menghasilkan uang?
Jawabannya dengan menggunakan model freemium. Namun, tidak seperti beberapa freemium berbasis perusahaan lain, Evernote telah sukses besar membuat orang untuk memasukkan aplikasi Evernote.
Keberhasilan Phil dapat dilihat dari nilai perusahaan yang mencapai lebih dari US$ 1 miliar. Bahkan Libin mengaku siap melakukan akuisisi dan berencana go public. Bersiaplah bagi Anda yang berminat atas langkah-langkah Libin tersebut.
5. Alberto Perlman (35 tahun)
Alberto Perlman adalah CEO Zumba Fitness, yang didirikan bersama dengan tiga rekan lain yang juga bernama Alberto. Tapi Perlman adalah otak bisnisnya.
Zumba menjadi usaha yang kian diminati. Sebanyak 14 juta orang mengikuti kelas Zumba di 186 negara. Pundi uang Zumba mengalir dari lisensi instruktur dan dengan tetap mengikat instruktur ke perusahaan.
Perusahaan juga memiliki lini usaha busana senilai US$ 100 juta dan terus tumbuh. Perusahaan ini telah menjadi lebih dari sekedar tempat kebugaran, melainkan gaya hidup.
Investor yang meminati saham Zumba harus bersabar karena tidak tahu kapan perusahaan ini akan go public. Hal yang patut dilihat jika tiga Albertos dapat menjaga perusahaan terus berkembang. (NUR/NDW)
sumber artikel : 5 CEO yang Bakal Jadi Konsumsi Berita di 2013