Saat single mom membuka diri untuk membangun hubungan baru, tapi memiliki si kecil yang masih bergantung dan menuntut perhatian, muncul keraguan atau bahkan kebingungan untuk memulai kencan. Agar tetap nyaman berkencan sambil mengasuh si kecil, pastikan Anda memiliki sikap berikut ini:
1. Penerimaan.
Jika Anda mengalami perceraian, berusahalah menerima kenyataan mengenai pernikahan yang tak bisa dipertahankan, apa pun cerita di baliknya. Dengan begitu Anda bisa menjalani kehidupan baru bersama si buah hati, hadiah paling berharga dari pernikahan Anda sebelumnya. Penerimaan seperti ini akan lebih memudahkan Anda dalam membangun hubungan yang lebih sehat, baik bersama anak maupun pria baru dalam kehidupan Anda. Termasuk memudahkan Anda saat harus memulai kencan, dan melibatkan anak dalam hubungan baru tersebut.
2. Layak bahagia.
Jangan membatasi diri, bahwa hidup Anda kini hanyalah untuk anak, lalu mengabaikan kehidupan pribadi Anda. Memerhatikan kehidupan personal Anda juag bukan berarti mengabaikan si buah hati. Anda tetap bisa mencurahkan perhatian untuknya namun juga membuka diri dengan pria baru. Jangan juga berpikir tak akan ada pria yang tertarik dengan single mom. Justru berpikirlah sebaliknya, bahwa pria itu akan beruntung mendapatkan Anda, dengan anak sebagai bonusnya. Anda dan anak Anda adalah satu paket yang tak terpisahkan. Percayalah, Anda layak berbahagia, dihargai, dicintai bukan hanya oleh anak Anda tapi juga oleh pria lain.
3. Jangan terburu-buru.
Kenalkan si dia kepada anak Anda secara bertahap. Jangan terburu-buru mengenalkannya pada anak Anda. Tak mudah bagi anak Anda untuk menerima pria lain yang dekat dengan Anda, tapi bukan ayahnya. Juga belum tentu mudah bagi si dia untuk mengakrabkan diri dengan anak Anda. Nikmati saja masa kencan berdua, selama beberapa bulan, sebelum akhirnya pergi bersama dengan anak Anda. Dengan proses yang bertahap, baik si dia dan anak Anda, juga diri Anda sendiri akan lebih siap menjalani kehidupan baru ini.
4. Tunjukkan fakta.
Tunjukkan kehidupan Anda apa adanya. Bahwa Anda adalah orangtua tunggal yang sibuk mengurus berbagai hal sendirian. Termasuk jika hubungan dan komunikasi dengan mantan suami masih menimbulkan sejumlah masalah. Dengan begitu si dia akan melihat sendiri fakta dari kehidupan Anda. Dengan harapan, si dia bisa memahami bagaimana hiruk pikuknya dunia Anda, dan jika memang ia mencintai tulus, ia akan menerima dan menyesuaikan diri dengan kehidupan Anda. Jika si dia bisa memahami dunia Anda, maka akan mudah bagi Anda untuk mendekatkan si dia dengan si kecil.
5. Ijinkan ia mengencani Anda dan si kecil.
Saat Anda dan dia sudah siap, ajak si kecil kencan bersama. Luangkan waktu bersama-sama. Anda boleh jadi merasa grogi dengan situasi ini. Apalagi jika tiba-tiba si kecil ngambek, maka rusaklah kencan Anda. Buang semua kekhawatiran Anda, dan nikmati saja waktu bersama. Ijinkan dia menyesuaikan diri dengan Anda dan anak Anda. Saat memutuskan kencan, berikan kesempatan kepada pria baru dalam kehidupan Anda ini untuk mengencani Anda dan anak Anda. Justru Anda bisa menilai ketulusan cintanya dari kencan bersama anak ini.
6. Jujurlah.
Jujurlah mengenai ekspektasi Anda terhadap hubungan ini. Jika Anda menginginkan hubungan yang serius, ungkapkanlah. Dengan begitu, sejak awal, Anda dan dia bersama membangun hubungan dengan satu tujuan yang sama. Anda dan dia juga akan lebih mudah menyepakati berapa banyak energi dan waktu yang bisa "diinvestasikan" demi hubungan ini.
7. Jadi diri sendiri.
Membangun hubungan baru sama dengan menciptakan harapan baru. Jangan rusak harapan baru dengan perasaan terluka, karena Anda atau dia tidak mencintai apa adanya. Tak perlu menjadi orang lain, atau menginginkan si dia menjadi pria ideal yang Anda idam-idamkan. Cintai dia apa adanya, begitupun sebaliknya, dia harus mencintai Anda apa adanya.
source