Nah, kamu mungkin pernah melihat para pekerja bangunan sedang menyusun batu bata tetapi mereka tidak menyusunnya lurus dengan batu bata yang di bawah dan di atas. Kira-kira, apa ya, alasannya?
![[imagetag]](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhswAS9Wia271C8_lmbMXPCT8TJW2PKhUSCrb5KGyoSEG46yJ_0nGkfzxb9ZS7MbT2DEvWdA76b_sg6VwIyK83517sG2eIQ5e-jfyBlVvIxIMX9O8hAycAk7JZ_cZup2vGcSBx1hrJ45zQ/s400/batubata+konvensional.jpg)
Batu bata tidak disusun lurus dengan batu bata yang ada di bawah dan di atasnya karena kalau susunannya lurus, gedung/rumah itu akan mudah roboh. Selain itu susunan batu batapun tidak boleh berurutan antara susunan di atasnya atau di bawahnya, tetapi selang-seling.
Batu bata tidak disusun lurus agar masing-masing batu bata dapat mendukung batu bata yang ada di atasnya, dan di sebelahnya. Mendukung dengan apa? Dengan gaya dorong dan gaya tekan yang dikeluarkan oleh masing-masing batu bata.
![[imagetag]](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhtfoT88bjmrHuCzFK64Sxz_Acj7VX_6aJyp9uoW_45fT5n6i0AZQwWo5l_qnsXuVER3Lvj-IOCf3SEINdO_50XBbvcBWkhM8L4I9QbpWwp6PTg2pZid1KCcREskZtFiO92wJM9dLEdrgw/s200/bata2.png)
Sumber